Headlines News :
Home » , » Membedah Komposisi Media Tanam (Baglog) Jamur Tiram

Membedah Komposisi Media Tanam (Baglog) Jamur Tiram

Disadur dari: bisnisjamur.wordpress.com

Hal penting yang menentukan keberhasilan media yaitu jenis kayu dan komposisi medianya. Serbuk kayu albasiah atau sengon sangat baik untuk media. Namun jangan sekali-kali memakai kayu pinus karena dapat dipastikan tidak akan tumbuh. Secara sederhana hindari penggunaan kayu yang bergetah.

Dalam artikel kali ini lebih membahas tentang komposisi media tanam Jamur Tiram, mengenai bagaimana memilih serbuk kayu yang baik dan sesuai akan dibahas secra khusus pada artikel-artikel selanjutnya karena serbuk kayu merupakan komponen utama dalam media tanam Jamur Tiram. Berikut merupakan media tanam yang sering digunakan oleh pembudidaya jamur tiram:

* Komposisi I
Serbuk gergaji : 100kg
Bekatul : 10kg
Kapur : 0.5kg
Tepung Jagung : 0.5kg
Air Sumur : 45-60% volume
TSP : 0.5kg
Gipsum : 0.5kg

* Komposisi II
Serbuk gergaji : 600kg
Bekatul : 45kg
Kapur : 12kg
Tapioka : 15kg
Air Sumur : 45-60% volume

Kedua komposisi tersebut dapat digunakan dan sifatnya tidak mutlak. Biasanya masing-masing pembudidaya memiliki komposisi dan idealisme berbeda. Komposisi pertama memiliki kelebihan yaitu mempercepat pertumbuhan jamur, hasilnyapun rata-rata lebih besar dari komposisi kedua. Keunggulan ini karena pengaruh dari pemberian TSP yang dapat memacu pertumbuhan misellium. Akan tetapi komposisi pertama memiliki kelemahan yaitu jamur yang dihasilkan lebih berair / lebih lunak sehingga tidak dapat bertahan lama. Hasil komposisi pertama bila dikeringkan rendemennya lebih kecil dibandingkan komposisi kedua.

Kelemahan yang kedua yaitu jenis media ini membuat jamur yang dihasilkan tidak organik. Kesadaran masyarakat akan hidup sehat semakin tinggi, masyarakat vegetarian akan lebih menghargai keorganikan hasil komposisi kedua.

Jamur tidak organik lambat laun akan kalah saing bila bertarung di pasar modern dan tentu saja hal ini membatasi ruang gerak pemasaran.
Dimana artikel ini diambil dari bisnisjamur.wordpress.com

Bahan-bahan Baku Media Tanam Jamur Tiram

Media merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan budidaya jamur. Pemilihan bahan yang cocok bagi pertumbuhan merupakan kunci sukses. Jamur pangan pada umumnya tumbuh pada media kayu walaupun ada yang dibudidayakan di atas jerami yaitu jamur merang. Oleh karena itu, bahan pokok yang digunakan untuk budidaya jamur kayu yaitu serbuk gergaji kayu.

Berikut ini uraian komposisi media jamur tiram:

* Serbuk Kayu
Bahan ini merupakan bahan dasar pembuatan media tanam (baglog). Serbuk kayu mengandung beragam zat didalamnya yang dapat memacu pertumbuhan atau sebaliknya. Zat-zat yang dibutuhkan jamur untuk tumbuh yaitu karbohidrat serat dan lignin. Sedangkan zat yang dapat menghambat pertumbuhan yaitu zat metabolit sekunder atau yang umum dikenal sebagai getah dan atsiri. Dengan demikian serbuk kayu yang yang digunakan hendaknya dari pohon tidak bergetah seperti albasia, randu, meranti dan lain-lain.

Serbuk kayu di Indonesia mudah diperoleh pada pabrik-pabrik penggergajian kayu. Bahan ini sangat melimpah dan belum banyak dimanfaatkan walaupun memiliki kegunaan lain seperti pembuatan papan partikel, gerabah atau genting. Pemilihan serbuk kayu perlu memperhatikan kebersihan dan kekeringan. Selain itu serbuk kayu yang akan digunakan haruslah masih segar. Serbuk kayu yang telah lapuk atau busuk ada kemungkinan membawa kontaminan seperti bakteri atau cendawan lain.

Serbuk kayu yang berasal dari kayu keras seperti albasia dan meranti sangat baik untuk mempertahankan bentuk baglog agar tidak berubah. Serbuk kayu yang tercampur oleh minyak atau oli perlu dihindarkan karena akan menghambat bahkan membunuh hifa-hifa jamur.

* Kapur
Kapur merupakan bahan baku sebagai sumber kalsium (Ca) dan berguna untuk mengatur tingkat kemasaman (pH) media. Kapur yang digunakan yaitu kapur pertanian (CaCO3). Kandungan kalsium dan karbonnya sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur dan sebagai penyumbang nutrisi pada saat jamur dikonsumsi.

* Bekatul
Bekatul merupakan hasil sisa dari penggilingan padi. Apabila diamati bekatul terdiri dari bubuk dan butiran kecil akibat dari pengupasan kulit padi, selain itu bekatul mengandung serbuk kulit padi. Bahan ini telah umum digunakan pada industri peternakan sebagai pakan.

Pada media jamur penggunaan bekatul dimaksudkan sebagai sumber karbohidrat, karbon (C) dan nitrogen (N). Selain itu vitamin B1 dan B2 juga terkandung didalamnya. Bekatul yang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi dan yang perlu diperhatikan yaitu pemilihan harus yang masih baru dan belum bau / tengik.

* Gips
Gips atau CaSO4 digunakan sebagai sumber kalsium (Ca) dan berguna untuk memperkokoh media baglog. Dalam keadaan kokoh media tidak akan cepat rusak. Namun penggunaan gips disebut-sebut tidak organik dan tidak sehat mungkin karena mengandung senyawa SO4, oleh karena itu gips mulai ditinggalkan oleh petani jamur.

* Pupuk
Pemberian pupuk juga merupakan pilihan. Pupuk yang biasa diberikan yaitu urea dan SP-36. pemberian pupuk dimaksudkan sebagai nutrisi pertumbuhan jamur dan dapat mempercapat pemanenan. Selain itu ukuran rata-rata jamur yang dihasilkan lebih besar.

Kelemahan hasil jamur yang menggunakan pupuk yaitu jamur menjadi lebih rentan kerusakan seperti perubahan warna dan masa simpan lebih singkat. Hal ini disebabkan karena kadar air dalam jamur menjadi lebih banyak.

Penggunaan pupuk di luar negeri seperti Taiwan dan Thailand sebagai surganya jamur dunia akhir-akhir ini mulai ditinggalkan. Mereka mulai merubah dan memperlengkap nutrisi bahan media dengan biji-bijian dan bahan organik lainnya. Mereka yakin bahwa jamur yang bernilai gizi tinggi akan lebih sehat tanpa menggunakan pupuk.

Sekarang silahkan, anda bisa memilih dan menentukan komposisi mana yang akan digunakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Share this article :

8 comments:

  1. sepertinya saya kenal nih artikel ini...
    tapi kok gak sebutin sumbernya ya...

    ReplyDelete
  2. @jamur tiram Sebenarnya sdh dimasukkan sumbernya tp ditaruh didlm artikel...ma'af klo krg berkenan...skrg sy taruh paling atas deh sumbernya...

    ReplyDelete
  3. formula ini sy rasa belum detail..krn belum menyertakan hasil analisa kandungan masing2 baahan...contoh seberapa besar seee kebutuhan N di jamur tiram...didapat dr bahan baku dengan kandungan N brp.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul gan...mungkin bisa bantu untuk melengkapinya

      Delete
  4. ada enggak efek jenis kayu atau adanya polutan (mis. oli) pada serbuk terhadap bentuh tubuh buah jamur?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada...klo pakai jenis kayu keras (jati), pertumbuhan miselium agak lbh lambat bila menggunakan jenis kayu empuk (sengon)...

      Delete
  5. Bos, kalo pake air sawah gimana hasilnya????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak th ane...blm pernah pakai air sawah, biasa pakai air tanah

      Delete

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Budidaya Jamur Tiram - All Rights Reserved
Template Modification by Kang Icong Published by Icong Online
Proudly powered by Blogger