Petruk dalam dunia pewayangan merupakan tokoh pelawak/dagelan (Jawa), kemudian oleh seorang dalang digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, seperti Petruk Ilang Pethele menceritakan pada waktu Petruk kehilangan kapak/pethel-nya.
Dari sekian banyak kisah, yang paling terkenal adalah "Petruk Dadi Ratu". Kisah Petruk Dadi Ratu muncul karena terjadinya kekacauan dan ketidakseimbangan. Segalanya berjalan sudah tidak pada fitrahnya, sudah tidak pada tempatnya.
Opo dadine jika kuda makan sambal, bahkan doyan sambal?
Opo dadine jika kambing suka makan daging?
Opo dadine ketika harimau memakan rumput?
Arjuna, sang pimpinan yang biasanya dilayani punakawan, dipaksa sendhiko dawuh pada titah Petruk, sang ratu anyar. Saat itulah Petruk membuka seluruh aib para penguasa atau elite, merubah tatanan yang ada. Dan ilange tatanan , yang dikarenakan dijungkir balikkan oleh Petruk bukannya tanpa alasan. Karena sesungguhnya aturan itu hanya aturan, hukum itu ya hanyalah sekedar hukum, dan tatanan hanyalah sekedar tatanan sebab tujuan sesungguhnya adalah manusianya. Jadi aturan, hukum, dan tatanan itu ya harus menunjang kesejahteraan dan kemauan rakyatnya. Buat apa aturan, hukum dan tatanan yang hanya makin menindas rakyatnya, itulah yang ingin ditunjukkan seorang Petruk. Petruk merevolusi semua tatanan agar kembali pada tempat yang semestinya.
………Petruk tersenyum mengingat peristiwa itu. “Ah… hanya Hyang Widi yang perlu tahu apa isi hatiku, selain Dia aku tak perduli”
Kembali dia mengayunkan “pethel”nya membelah kayu bakar. Sambil bersenandung tembang pangkur:
“Mingkar-mingkuring angkoro, akarono karanan mardisiwi, sinawung resmining kidung, sinubo sinukarto….”
Seorang kawula akan selalu ada, Ratu akan ada masanya dan akan berganti...
PETRUK DADI RATU
petruk dadi ratu
nyangga pincuk udut crutu
ratu suralaya
patuhe narada
yen lungguh
sikil jigang munggah meja
cengengas cengenges
tambur kon nabuh dewa
jreng jreng jreng jreng….
petruk dadi ratu
nyangga pincuk udut crutu
dewa dewa bingung
petruk ngaji mumpung
dipolne dipolne
nggone dadi jalwa tukung
mbendino mangan
nganti wetenge mlembung
jreng jreng jreng jreng….
petruk dadi ratu
nyangga pincuk udut crutu
dadi ra karuan
ilange tatanan
ukume kuasa
wekasan si bagong teka
si petruk digeret
bali dadi menungso
jreng jreng jreng jreng….
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !