Headlines News :
Home » » Kisah Sukses Jadi Entrepreneur di Usia 60 Tahun

Kisah Sukses Jadi Entrepreneur di Usia 60 Tahun

Usia senja bagi sebagian besar orang adalah saatnya untuk mengistirahatkan jasmani dan rohani dari apapun yang bertalian dengan pekerjaan, karir, dan sebagainya. Masa-masa bekerja keras sudah semestinya berakhir seiring dengan datangnya akhir masa produktif yang biasanya datang di umur 60 tahun. Namun, bagaimana jika Anda berpikir sedikit berbeda dari kebanyakan orang dan memutuskan untuk tetap menjadi produktif, atau bahkan jauh lebih produktif dari sebelumnya ?

Temui Anita Crook, seorang wanita dengan umur kronologis yang tidak bisa disebut muda lagi. Di usia 59 tepatnya, Crook malah baru memulai sebuah usaha yang bahkan sebelumnya belum pernah terlintas di benaknya: usaha organizer tas tangan bernama Pouchee. Pouchee kini menjelma menjadi sebuah usaha multi juta dollar. Di usia 60, Anita Crook meretas jalan menjadi seorang entrepreneur pemula. Empat tahun kemudian, ia menjadi pemiliki usaha yang sukses.

Inspirasi Anita memulai bisnis juga merupakan bagian dari alasan yang mendorongnya untuk mencapai keberhasilan. Ia menemukan sebuah kebutuhan yang belum terpenuhi, dan menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan itu.

Anita mengatakan, “Sungguh hal ini merupakan salah satu di antara banyak hal yang terjadi saat tidak diharapkan.”

“Anakku membawakan sebuah tas tangan yang begitu bagus untuk kado Natal di suatu waktu. Tas itu terlihat mahal tetapi tidak ada kantong di dalamnya yang memungkinkanku untuk mengatur barang-barang dan aku tidak tega untuk mengatakan padanya aku tidak pernah memakainya. Jadi aku tetap berpikir bahwa jika aku bisa menemukan cara untuk mengatur isi tas ini, aku akan menggunakannya.”

Anita tidak bisa menemukan sesuatu di pasaran yang bisa dipergunakan untuk mengatur isi tas tangan dengan praktis, sehingga ia memutuskan untuk bereksperimen dan berhasil membuat sebuah rancangan yang efektif. Ia merancang Pouchee secara khusus sehingga pas untuk ukuran tas tangan wanita dan membuat si pengguna lebih mudah untuk mengatur barang-barangnya. Beberapa barang yang sering dibawa dalam tas tangan seperti alat tulis, kacamata, ponsel, lipstik, senter, kartu kredit, kunci dan sebagainya, dapat ditampung dengan teratur oleh Pouchee.

Namun, satu kendala yang harus Anita hadapi, idenya hanya sebatas di atas kertas. Ia tidak tahu bagaimana menjahit. Dengan bantuan seorang teman, ia berhasil menemui seorang penjahit. Wanita itu membuatkan Anita sebuah purwarupa dan mengenalkannya kepada seseorang yang akhirnya membawanya menuju seorang perantara yang membantu perusahaan-perusahaan Amerika mendapatkan pabrikan yang andal di Cina.

“Hal berikutnya yang aku tahu aku mempunyai beberapa sampel dan 2000 buah Pouchee dari Cina,” tambah Anita.

Kala itu, Anita harus menghadapi suatu kewajiban yang paling ia takuti: menemukan pembeli untuk produk barunya. Pelanggan sasarannya adalah para pemilik toko hadiah dan butik yang menghendaki sesuatu yang berbeda untuk dijual ke kliennya. Dan sesuatu itu haruslah sesuatu yang tidak bisa dibeli di pusat-pusat perbelanjaan. Kali pertama berjualan, Anita mendekati calon pembelinya itu dengan rasa takut dan khawatir.

“Menjual bukanlah kelebihanku,” tandasnya. “Dengan perasaan takut, aku pergi menawarkan Pouchees dari tempat ke tempat lain. Aku benar-benar ketakutan jika mereka menolaknya, aku akan pergi keluar sambil menangis.”

Meskipun dihantui ketakutan semacam itu, Anita tetap bertekad bulat mendekati satu persatu pemilik toko di daerah Greenville, South Carolina. “Setiap toko yang kukunjungi menyatakan ketertarikan pada Pouchee dan membelinya,” kenang Anita dengan haru. Pada kenyataannya, produk Pouchee Anita itu laku keras bahkan sebelum pengiriman barang pertama dari Cina sampai di AS.

Anita memesan kembali dan jumlah pengiriman meroket dari 2000 buah menjadi 5000, dan terus menerus bertambah.

Pada beberapa tahun pertama, Anita menyimpan inventarisasi dan menjalankan bisnis dari garasi rumahnya. Kemudian awalnya, seperti usaha lainnya yang baru dirintis, ia melakukan semuanya sendirian. Ia tidak hanya menjadi desainer dan staf penjualan, tetapi juga petugas pembukuan, dan petugas pengepakan barang yang harus dikirim, mengirimkannya dan melacaknya hingga sampai ke tangan pembeli.

Untuk memperluas usaha, Anita mulai memamerkan Pouchee di Atlanta Gift Show dan mulai menggunakan petugas penjualan untuk memperluas jangkauan. Kini sekitar 2000 toko memasarkan Pouchees di seluruh penjuru Amerika dan luar Amerika. Sambil mengembangkan usaha, Anita menyewa dua karyawan dan memindahkan usahanya dari rumahnya ke suatu lokasi gudang.

“Tantangan terbesarku adalah bagaimana mengatur inventarisasiku. Usaha kami telah tumbuh sebanyak 45% dalam setahun- bahkan di dalam keadaan ekonomi seperti sekarang. Aku tak tahu bagaimana Anda merencanakan seperti itu. Aku teringat saat melihat inventarisasi di suatu bulan Agustus dan meja-mejaku dipenuhi barang hingga penuh setinggi langit-langit. Kupikir, “Bagaimana aku akan pernah menjual semua barang ini?” Dan bulan Spetember datang dan penjualan kami meningkat sebanyak 107% dari penjualan tahun sebelumnya. Aku punya beberapa gaya Pouchees yang semua orang inginkan di meja-mejaku dan kami menghadapi bulan Oktober, bulan dengan penjualan terbesar kami..”

Supaya biaya pengiriman ke luar negeri lebih dapat ditekan, Anita biasanya memberikan pesanan 90 hari sebelumnya dan mengirimnya dari Cina dengan kapal. Namun, untuk mengakomodasi pelanggan saat Natal tahun itu, ia meminta beberapa Pouchees dikirim lewat udara.

Tantangan lainnya yang sering dihadapi para entrepreneur namun dapat dihindari oleh Anita adalah pertumbuhan pendanaan. Ia memulai usaha dengan sekitar 10.000 dollar AS dalam tabungannya dan mengajukan beberapa kredit jauh-jauh hari sehingga ia tak perlu kebingungan karena kehabisan dana.

“Keuntungan yang didapat dengan usia yang jauh lebih tua saat memulai usaha ialah kita dapat bekerja lebih cerdas,” kata Anita. “Saya tahu saya tidak punya waktu apalagi uang untuk disia-siakan jadi saya menyelesaikan banyak pekerjaan sendirian selama mungkin. Aku tidak bepergian dan membeli perabotan kantor mewah dan mahal. Aku bekerja di luar rumah awalnya. Bahkan hingga sekarang, kantor yang kami miliki lebih bersifat fungsional daripada mewah.”

Bekerja dengan cerdas dan menghindari utang sebisa mungkin adalah dua strategi yang membantu Anita membangun usahanya menjadi sesuatu senilai multi juta dollar. Strategi lain ialah berkreasi semaksimal mungkin dengan mengeluarkan produk dan desain baru.

“Kami selalu meluncurkan ide-ide inovatif. Kami ingin tetap segar. Kami tidak akan bisa menjual Pouchee yang berdesain lama ke toko-toko. Agar mereka merasa Pouchee pantas dipesan dan dibeli, kami harus selalu mencoba hal-hal baru.”

Hal-hal baru tersebut sangat beragam, dari pembuatan Pouchee dengan bahan dan desain yang berbeda dan baru hingga pengubahan letak kantong dan ukuran organizer. Beberapa ide telah berkembang berdasarkan masukan pelanggan sendiri.

“Kami menemui banyak wanita yang mengatakan padaku bahwa mereka suka sekali membawa Pouchee mereka tanpa tas tangan lagi. Kami berpikir jika ini adalah sesuatu yang diinginkan pelanggan, mengapa tidak kami coba untuk memperbaikinya lagi? Kemudian kami membuat Pouchee dengan ukuran sedikit lebih besar, menaruh kantong kartu kredit di dalam, dan meletakkan kantong di bagian luar untuk mewadahi Blackberry atau ponsel.”

Nasihat Anita untuk entrepreneur lain? Cobalah untuk menghindari utang dan “jangan terlalu berambisi menjadi yang terbesar di awal memulai usaha”. Anita menambahkan, “Ujilah pasar lebih dulu. Selalu ada tahap belajar dalam setiap usaha. Aku telah menyewa perusahaan humas, tampil di layar kaca, tampil di QVC (siaran TV khusus home shopping), membuat orang di luar sana mengetahui nama Anda sangatlah penting. Namun, Anda sebaiknya tidak melakukan terlalu banyak hal terlalu dini. Di awal perkembangan, Anda masih belajar dan harus membayar harga mahal untuk apa yang Anda pelajari jika ternyata tidak ada pasar untuk produk tersebut.”


Sumber : ciputraentrepreneurship.com
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Budidaya Jamur Tiram - All Rights Reserved
Template Modification by Kang Icong Published by Icong Online
Proudly powered by Blogger