Cempedak (Artocarpus champeden) adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti Nangka, meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah Durian.
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas mulai dari
wilayah Tenasserim di Burma, Semenanjung Malaya termasuk Thailand, dan
sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga
ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat.
Dikenal secara luas sebagai cempedak atau campedak, buah ini juga
memiliki beberapa nama lokal seperti bangkong (Cempedak hutan/bentuk
liar, Malaysia), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), tiwadak
(Banjarmasin) dan lain-lain.
Jenisnya beragam
Cempedak terdiri atas beberapa jenis, di antaranya cempedak lokal,
cempedak malaysia, nangka cempedak, dan cempedak air. Cempedak lokal
adalah jenis cempedak yang paling banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Cempedak jenis ini tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua. Bentuk buahnya lonjong silindris dan berwarna cokelat tanah
atau agak kemerahan. Kulit buahnya berduri kecil dan relatif halus.
Panjang buah antara 20-35 cm, diameter 10-20 cm, dan berat rata-rata 3-4
kg.
Daging buah cempedak lokal lunak dan mudah hancur, tipis, kaya akan
serat, dan berwarna kuning gading hingga agak kemerahan, kadang juga
berwarna putih sampai merah jambu tua. Rasa cempedak lokal ini sangat
manis dan aromanya harum menusuk hidung, mendekati aroma durian atau
mangga. Beberapa orang berpendapat bahwa cempedak lokal jauh lebih
nikmat daripada nangka.
Cempedak malaysia memiliki keistimewaan pada ciri buahnya yang
merupakan perpaduan antara cempedak lokal dan buah nangka. Bentuk buah
cempedak malaysia sangat mirip nangka, bulat lonjong dengan duri besar,
tumpul, dan warna kulit hijau.
Warna daging buah cempedak malaysia kuning kemerahan dan rasa manis.
Aromanya khas, merupakan gabungan antara nangka dan cempedak.
Biji buahnya agak bulat, ukurannya sekitar dua kali lebih besar
daripada biji cempedak biasa. Ukuran buahnya umumnya juga dua kali lebih
besar dari cempedak biasa, dengan berat sekitar 8 kg. Nangka cempedak adalah buah khas di daerah Manonjaya, Tasikmalaya,
Jawa Barat. Keistimewaan buah ini karena lebih menyerupai durian, meski
teksturnya menyerupai buah cempedak lokal.
Kulit bawah nangka cempedak lebih halus dan tidak berduri. Warna
kulit buah nangka cempedak hijau kehitam-hitaman. Daging buahnya
berserat dan tipis. Rasanya lebih manis daripada nangka biasa dan agak
pulen, meski aromanya kurang wangi. Ukuran biji nangka cempedak kecil
dengan berat buah rata-rata 5 kg dan diameter 15-25 cm.
Di daerah Jambi, terutama di sekitar Sungai Tapa, terkenal pula
cempedak air. Buah cempedak air berbentuk silinder dan berwarna
kekuningan atau kecokelatan. Permukaan kulit buah ini berduri tumpul
dengan daging buah berwarna kekuningan. Tekstur daging buah cempedak air sangat halus dan lunak. Aromanya
sangat manis seperti buah cempedak lokal. Saat ini cempedak air
merupakan jenis cempedak langka yang hampir punah.
Komposisi gizi
Dibandingkan dengan buah nangka, harga buah cempedak lebih mahal.
Kenikmatan buah cempedak memang tak dapat digantikan oleh nangka. Namun, dilihat dari komposisi gizinya, cempedak tidak kalah dari
nangka. Perbandingan komposisi zat gizi cempedak dan nangka dapat
dilihat pada tabel.
Komposisi zat gizi nangka dan cempedak per 100 gram
Zat gizi Nangka masak Nangka muda Cempedak
Zat gizi Nangka masak Nangka muda Cempedak
- Energi (kkal) 106 51 116
- Protein (g) 1,2 2,0 3,0
- Lemak (g) 0,3 0,4 0,4
- Karbohidrat (g) 27,6 11,3 28,6
- Kalsium (mg) 20 45 20
- Fosfor (mg) 19 29 30
- Zat besi (mg) 0,9 0,5 1,5
- Vit A (SI) 330 25 200
- Vit B1 (mg) 0,07 0,07 0
- Vit C (mg) 7 9 15
- Air (g) 70,0 85,4 67,0
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992)
Cempedak mempunyai nilai energi cukup tinggi, yaitu 116 kkal per 100 gram. Nilai energi pada nangka masak 106 kkal per 100 gram. Tingginya kadar energi pada cempedak berkaitan dengan nilai
karbohidratnya yang mencapai 28,6 g per 100 g. Bagi yang sedang berdiet
rendah lemak, cempedak dapat jadi pilihan karena kadar lemaknya sangat
rendah, yaitu 0,4 g per 100 g.
Seperti nangka, kadar air cempedak cukup tinggi. Fungsi air di dalam
tubuh bukan sekadar untuk menghilangkan dahaga, juga untuk mengurangi
risiko stroke. Dalam mengonsumsi air minum, kita jarang memedulikan berapa gelas
yang seharusnya kita habiskan selama satu hari agar sesuai kebutuhan
hidup. Kita biasanya hanya minum kala haus atau sehabis makan.
Padahal, persediaan air yang cukup dalam tubuh sangat dibutuhkan oleh
organ-organ dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dan sistem hidup
kita. Itu sebabnya mengonsumsi buah yang kaya air (seperti cempedak), sangat penting untuk membantu jumlah asupan air ke dalam tubuh. Air dalam tubuh sangat vital perannya dalam proses pencernaan dan
metabolisme. Dalam kedua proses tersebut, air akan mengangkut vitamin
dan oksigen untuk memberi makan sel-sel tubuh melalui darah.
Penelitian Prof. DR. Frank Yatsu dari Universitas Houston, Texas,
Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa asupan air yang cukup akan membantu
mengencerkan darah, sehingga memperlancar suplai oksigen ke otak dan
mencegah risiko stroke.
Biji, Kulit, dan Daun Bisa Dimakan
Daging buah cempedak biasanya dimakan dalam keadaan segar. Namun, ada
pula yang menggorengnya seperti pisang atau mengolahnya menjadi kolak
dengan menambahkan santan dan gula. Cempedak enak bila buahnya matang. Tanda buah matang adalah makin jarangnya letak antarduri pada kulit,
dan kalau dipukul berbunyi “dug …dug…” dari dalam. Daging buah cempedak
yang sudah matang umumnya berwarna kuning, sedangkan ketika masih mentah
berwarna putih.
Selain daging buahnya, kulit cempedak juga sering dikonsumsi oleh
masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang dikenal dengan nama mandai.
Sebelum diolah, masyarakat setempat mengupas bagian luar kulit cempedak,
sehingga tampak putih, kemudian membersihkannya. Setelah itu kulit cempedak direndam lebih dulu di dalam air garam
selama 2-3 hari, hingga menjadi lunak dan mengalami fermentasi, baru
kemudian digoreng. Mandai goreng ini menyerupai pisang goreng, meski
ketika digigit rasanya seperti menggigit guratan daging, sehingga
menciptakan cita rasa gurih yang khas.
Daun muda cempedak juga banyak digunakan sebagai sayuran. Biji
buahnya enak disantap setelah diolah, digoreng, atau direbus seperti
biji nangka. Di Malaysia, akar cempedak digunakan sebagai campuran jamu
tradisional untuk perempuan yang baru melahirkan.
Jaga Kornea Mata
Cempedak membantu menyehatkan mata, mengingat kandungan vitamin A-nya
cukup tinggi, yaitu sekitar 200 SI per 100 gram. Vitamin A berperan
dalam menjaga agar kornea mata agar selalu sehat. Mata yang normal
biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan
sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Bila kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin,
sehingga sel-sel membran akan kering dan mengeras. Kondisi tersebut
dikenal dengan istilah keratinisasi. Bila berlanjut akan menyebabkan
penyakit xeroftalmia, yang kalau tidak diobati akan memicu kebutaan.
Selain vitamin A, cempedak juga mengandung vitamin C yang lebih
tinggi daripada nangka, yaitu masing-masing 15 g dan 7 g per 100 gram
buah. Kadar vitamin C pada 100 gram cempedak setara dengan 25 persen
kandungan vitamin C pada 100 gram jeruk. Mineral penting yang terkandung
dalam 100 gram daging buah cempedak adalah kalsium, fosfor, dan zat
besi, masing-masing sebanyak 20, 30, dan 1,5 mg.
Satu hal penting dari buah cempedak, yakni mengandung serat pangan
(dietry fiber) yang cukup tinggi. Berdasarkan penetitian yang dilakukan
Nana Sutisna dan Afiana Hidayanti dari Universitas Pasundan Bandung,
kandungan serat pada cempedak mencapai 2,31 persen, lebih tinggi
daripada serat durian, yaitu 1,2 persen, maupun stroberi 0,9 persen.
Kehadiran serat pangan sangatlah penting. Selain untuk membantu
menjaga kesehatan saluran pencernaan, serat juga dapat menekan angka
kolesterol dalam darah. Hal tersebut disebabkan kemampuan serat dalam
mengikat asam empedu yang berperan besar dalam pencernaan dan penyerapan
lemak.
Beberapa penelitian menunjukkan, makanan yang kaya serat juga baik
bagi penderita diabetes karena dapat membantu mengontrol gula di dalam
darah.
Kulit Batang Antitumor dan Antimalaria
Bukan hanya buahnya saja, kulit batang cempedak ternyata juga
mengandung komponen yang dapat membantu mencegah tumor dan malaria.
Hasil penelitian yang dilakukan Prof. Sjamsul Arifin Achmad dari
Departemen Kimia Institut Teknologi Bandung, menunjukkan bahwa di dalam
kulit batang cempedak dan keluarga nangka-nangkaan terdapat senyawa
kimia artoindonesianidin.
Senyawa ini tergolong senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan.
Uji biologis menunjukkan, hanya dengan konsentrasi kurang dari 4
mikrogram per mililiter, senyawa artoindonesianidin dapat membunuh
biakan sel tumor leukemia menjadi tinggal separuhnya. Kemampuan senyawa artoindonesianidin ini termasuk luar biasa.
Berdasarkan data dunia farmasi, suatu senyawa layak digunakan sebagai
antitumor bila dapat membunuh sel tumor menjadi separuhnya dengan
konsentrasi di bawah 10 mikrogram per mililiter.
Hal tersebut tentu merupakan berita gembira bagi penggemar cempedak
dan keluarga nangka-nangkaan lainnya. Senyawa tersebut bukan hanya
terdapat pada kulit batangnya saja, tetapi juga pada batang dan akar,
sehingga ada kemungkinan besar senyawa tersebut juga terdapat pada
bagian buahnya. Selain sebagai antitumor, penelitian yang dilakukan oleh Aty
Widyawaruyanti dkk dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga,
Surabaya, menunjukkan pada kulit batang cempedak terdapat senyawa utama
heteriflavon C yang dapat menghilangkan parasit penyebab malaria hingga
100 persen.
Penemuan tersebut mempunyai arti penting karena berdasarkan catatan
WHO, ada 300 juta hingga 500 juta kasus malaria setiap tahun. Penduduk
di Indonesia Timur juga telah banyak menggunakan kulit batang cempedak
ini sebagai obat tradisional untuk mengatasi malaria.
Sumber Bacaan :
http://bakulatz.wordpress.com/2011/12/10/manfaat-buah-cempedak/
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !