Pertumbuhan jamur tiram akan optimal apabila kebutuhan hidupnya terpenuhi baik dari segi nutrisi maupun lingkungannya seperti suhu, kelembapan, aerasi, pH/keasaman, cahaya, serta kandungan air.
Lokasi
Budidaya jamur tiram dapat tumbuh optimal sepanjang tahun didataran yang letaknya antara 400m - 800m diatas permukaan laut (dpl). Sedangkan didaerah dataran rendah biasanya pertumbuhan jamur tiram tidak begitu baik. Hal ini dapat disiasati dengan membuat rumah jamur (kumbung) ditempat yang teduh dekat dengan pepohonan besar sehingga kelembapannya bisa tetap terjaga.
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk budidaya di daerah panas diantaranya :
- Membuat bangunan kumbung dengan sistem sirkulasi buka tutup. Pada saat siang hari sirkulasi kumbung ditutup agar kelembapan didalam kumbung terjaga. Sebaliknya pada malam hari sirkulasi dibuka sehingga suhu ruangan lebih dingin.
- Menggunakan bahan atap yang tidak menyerap panas.
- Meletakkan beberapa tong/wadah air didalam kumbung untuk membantu meningkatkan kelembapan ruangan.
- Membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh dekat dengan pepohonan
- Menanam banyak tanaman (perdu) di sekitar rumah kumbung.
- Bangunan kumbung dibuat lebih tinggi minimal 4 meter
- Rak penyimpanan log jamur dibuat tidak lebih dari 3 tingkat.
- Melakukan penyiraman minimal 3 kali sehari.
Suhu
Miselium/pertumbuhan vegetatif dapat tumbuh optimal pada suhu sekitar 22˚C - 28˚C. Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buah diperlukan suhu lebih rendah sekitar 20˚C - 26˚C. Kondisi suhu ruangan dapat diketahui dengan menggunakan termometer.
Kelembaban udara
Seperti jamur lainnya, faktor kelembapan tinggi merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram. Kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur tiram. Pada pembentukan miselium diperlukan kelembapan relatif 70% - 80%, sedangkan saat pembentukan tubuh buah diperlukan kelembapan sekitar 80% - 90%. Meskipun demikian, jamur tiram cukup toleran terhadap kelembapan 60 - 70 %. Cara yang paling tepat untuk memastikan tingkat kelembapan ini adalah dengan menggunakan higrometer.
Aerasi
Proses aerasi juga merupakan hal yang vital dalam pertumbuhan jamur tiram. Jamur tiram, seperti jamur lain pada umumnya memerlukan kadar oksigen lebih tinggi pada saat pembentukan tubuh buah dibandingkan pembentukan miselium (tahap vegetatif)
pH/tingkat keasaman
pH ideal untuk pertumbuhan miselium dan tubuh buah yaitu antara 5 sampai Pengukuran derajat keasaman atau kebasaan dapat menggunakan pH meter atau kertas lakmus.
Kadar air
Kadar air substrat/media untuk pertumbuhan vegetatif bergantung pada jenis media yang dipakai. Pada media kayu utuh, kadar air optimum adalah 45-60% sedangkan dengan media serbuk gergajian diperlukan kadar air 60-75%.
Nutrisi
Seperti tumbuhan lainnya, jamur tiram juga membutuhkan nutrisi terutama sumber karbon, nitrogen, vitamin, dan mineral. Sumber karbon berupa senyawa pektin, hemiselulosa, dan pati. Sumber nitrogen dalam bentuk asam amino, ammonia, dan urea. Kadar nitrogen harus dalam konsentrasi yang tepat karena kadar yang berlebihan maupun kekurangan akan menghambat pertumbuhan. Kebutuhan vitamin dapat terpenuhi melalui penambahan biji-bijian atau dedak. Sedangkan mineral dapat dipenuhi dari air dan media dasar.
Cahaya
Pada umumnya jamur memerlukan cahaya pada fase pertumbuhan tubuh buah terutama pada saat perangsangan terbentuknya tubuh buah (akhir fase vegetatif) sedangkan fase pertumbuhan vegetatif miselium diperlukan kondisi gelap. Cahaya yang diperlukan dapat diperoleh baik dari cahaya matahari maupun dari cahaya lampu. Intensitas cahaya yang dianggap cukup apabila dalam ruangan kita dapat membaca koran dengan jarak satu lengan antara koran dan mata.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !